Notification

×

Iklan

Iklan

Bagian Yang Hilang Dari Wali Songo Syekh SITI JENAR

Tuesday, April 7, 2020 | 14:20 WIB Last Updated 2020-04-07T07:20:31Z
Bagian Yang Hilang Dari Wali Songo Syekh SITI JENAR
Bagian Yang Hilang Dari Wali Songo Syekh SITI JENAR
Dalam buku berjudul Ahlal Musamarah: Fi Hikayah Awliya al-Asyrah karya Abi Fadhal, dikatakan bahwa yang dimaksud Wali Kesepuluh adalah Syekh Siti Jenar.

Nama asli Syekh Siti Jenar adalah Raden Abdul Jalil. Namun ada juga yang menyebutnya Hasan Ali. Dan, dikenal juga dengan sebutan Sunan Jepara, Sitibrit, Syekh Lemahbang atau Syekh Lemah Abang.

Syekh Siti Jenar lahir sekitar tahun 1404 masehi di Persia, Iran. Guru pertamanya adalah ayahnya sendiri yaitu Sayyid Shalih. Melalui sang ayah, Syekh Siti Jenar belajar tentang Al-Qur’an dan Tafsirnya. Pada usia 12 tahun, Syekh Siti Jenar dikabarkan telah hafal Al-Qur’an.

Pada usia 17 tahun, Syekh Siti Jenar mengikuti langkah kaki ayahandanya berdakwah dan berdagang ke Malaka. Di Malaka, ayahandanya diangkat menjadi Mufti Malaka oleh Sultan Muhammad Iskandar Syah. Saat itu, Kesultanan Malaka berada di bawah kekhalifahan Muhammad I, Turki Utsmani. Akhirnya Syekh Siti Jenar dan ayahnya bermukim di Malaka.

Pada tahun 1424 masehi, terjadi perpindahan kekuasaan dari Sultan Muhammad Iskandar Syah kepada Sultan Mudzaffar Syah. Bersamaan dengan itu terjadi pergantian mufti baru, dari Sayyid Shalih kepada Syekh Syamsuddin Ahmad.

Tahun berikutnya, 1425 masehi, Sayyid Shalih beserta anak dan istrinya pindah ke Cirebon. Di Cirebon Sayyid Shalih menemui sepupunya yaitu Sayyid Kahfi bin Sayyid Ahmad, seorang Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah sekaligus Penasehat Agama Islam Kesultanan Cirebon.

Melalui Sayyid Kahfi inilah Syekh Siti Jenar belajar ilmu Ma’rifatullah. Ketika itu Syekh Siti Jenar berusia 20 tahun. Untuk ilmu Fiqih Islam, Syekh Siti Jenar berguru kepada Sunan Ampel selama delapan tahun. Sedangkan untuk  ilmu Ushuluddin, Syekh Siti Jenar berguru kepada Sunan Gunung Jati selama 2 tahun.

Syekh Siti Jenar kemudian diberi amanat menggantikan Sayyid Kahfi sebagai Mursyid Thariqah Al-Mu’tabarah Al-Ahadiyyah, setelah wafatnya beliau.

Ajaran-ajaran Syekh Siti Jenar tertuang dalam karya sastra buatannya sendiri yang disebut Pupuh, yang berisi tentang budi pekerti.

Syekh Siti Jenar memandang bahwa kehidupan manusia di dunia ini disebut sebagai kematian. Sebaliknya, apa yang disebut umum sebagai kematian, justru disebut sebagai awal dari kehidupan yang hakiki dan abadi olehnya.

Ajaran Syekh Siti Jenar yang paling menghebohkan adalah konsep Manunggaling Kawula Gusti.

Menurut para pendukungnya, Syekh Siti Jenar tidak pernah menyebut dirinya sebagai Tuhan. Karena, arti dari Manunggaling Kawula Gusti bukanlah bercampurnya Tuhan dengan makhluk-Nya, melainkan bahwa Sang Pencipta adalah tempat kembali semua makhluk dan dengan kembali kepada Tuhannya, manusia telah bersatu dengan Tuhannya.

Manunggaling Kawula Gusti juga bermakna bahwa di dalam diri manusia terdapat roh ciptaan Allah sesuai dengan Al-Qur’an Surat Shaad ayat ke-71 dan 72 yang menerangkan tentang penciptaan manusia.

“(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah. Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh (ciptaan)-Ku, maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepadanya.”

Patih Wonosalam mengusulkan kepada Raja agar membuat surat yang ditandatangani oleh Patih, Penghulu dan Jaksa, meminta agar Syekh Siti Jenar bersedia menghadap Raja, kalau tidak bersedia akan dikenai hukuman.

Maka diutuslah Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Pangeran Modang, Pangeran Kudus dan Sunan Geseng dan beserta sejumlah santri menuju desa Krendasawa. Tim ini akhirnya memutuskan sebuah hukuman bagi Syekh Siti Jenar.

Meski sudah ada kepastian hukum, namun eksekusinya masih menunggu hingga tegaknya Kerajaan Demak. Para wali berpendapat bahwa masalah eksekusi hukuman terhadap Syekh Siti Jenar adalah hak dari Kepala Negara Islam yang sah, bukan hak pribadi seseorang.

No comments:

Post a Comment

Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.

Note: Only a member of this blog may post a comment.

×
Berita Terbaru Update