Notification

×

Iklan

Iklan

Kantor Gubernur DKI Penuh Karangan Bunga Orang Tua Siswa Yang Geram Keputusan Anis

Wednesday, July 8, 2020 | 18:44 WIB Last Updated 2020-07-08T11:45:35Z
Gubernur DKI Penuh Karangan Bunga Orang Tua Siswa Yang Geram Keputusan Anis
Gubernur DKI Penuh Karangan Bunga Orang Tua Siswa Yang Geram Keputusan Anis
KARAWANGPORTAL - Hello warganet Disalin dari halaman Seword,com Banyak kesalahan fatal selama Anies jadi Gubernur. Sebenarnya masalah kampanye dengan menggunakan “ayat” dan “mayat” ini bisa segera dilupakan oleh warga dan seluruh rakyat Indonesia jika saja Anies melakukan banyak terobosan, atau dengan kata lain Anies membuat prestasi yang gemilang melebihi apa yang pernah dilakukan Ahok.

Tapi, ternyata memang dasarnya Anies sudah begitu. Boro-boro prestasi, justru banyak hal yang membuat warga DKI kecewa berat.

Kekecewaan warga ini akan semakin dipertunjukkan. Bagaimana pun Anies berusaha memoles citranya di media, tetap tak bisa. Bahkan mengerahkan buzzer atau influencer pun tak akan bisa.

Influencer yang biasa Anies gunakan juga punya kepentingan, apalagi media yang mengangkat nama Anies yang berusaha memolesnya, juga punya kepentingan, yaitu seberapa besar anggaran yang mau dikeluarkan Anies. Bukan begitu khan?

Hal itu sangat beralasan ketika beberapa media menyajikan berita yang seragam dan juga gambarnya seragam, seperti soal banjir awal tahun 2020, itu sudah merupakan indikasi kuat pengerahan oknum awak media untuk memoles Anies. Tapi mungkin saja Anies merasa tidak ada efeknya juga. Sudah mengeluarkan banyak duit, tetap saja sebagian besar warga melihat Anies begitu buruk dan non-prestasi.

Rekaman kampanye Anies masih tersimpan di mesin pencarian. Jadi sangat mudah menemukannya. Misalnya soal menolak reklamasi. Di mesin pencarian dengan mudah menemukan foto Anies, dengan pencitraannya berpose di depan spanduk bertuliskan tangan “Tolak Reklamasi”. Wuih gagah bener Anies waktu itu, gagah bagi kaum kadrun, tapi tidak bagi warga yang masih waras.

Ternyata setelah menjadi Gubernur, Anies pun mengeluarkan IMB pulau reklamasi beberapa waktu yang lalu. Dan kini, reklamasi Ancol pun diberi izin. Lalu gerombolan 212 yang getol menolak reklamasi pada waktu kampanye, sekarang sudah mulai berubah arah angin.

Gerombolan 212 akan menolak semua reklamasi, namun mungkin karena sudah mendapatkan bisikan, gerombolan ini pun berubah “cingcong”-nya. Dulu mereka menolak reklamasi karena gubernurnya Ahok yang tegas dan tidak ingin bermain-main anggaran, sekarang dengan Anies, apapun yang Anies lakukan, bahkan mengingkari janji-janji kampanyenya, gerombolan 212 ini memberikan dukungan.

Belajar dari Anies, gerombolan ini juga mulai pintar bermain kata-kata. Katanya reklamasi pulau Ancol beda dengan reklamasi dizamannya Ahok. Vangke benerrrr.. !!!, yang namanya reklamasi, yahh reklamasi. Mengaku sajalah, ente pade udah dapat anggaran kan? ayoh ngaku…

Soal rumah DP 0 rupiah ternyata tidak laku. Waktu kampanye, sesumbar akan membangun rumah untuk rakyat yang tidak mampu, dan hanya DP 0 rupiah. Ternyata, rumah yang dibangun itu untuk yang berpenghasilan 7 juta ke atas. Orang-orang yang berpenghasilan sebanyak ini, tidak akan mengambil resiko membeli rumah DP 0 rupiah gagasan Anies hasil dari ayat dan mayat, bisa kualat loh, hehe. Jadi mereka yang berpenghasilan sebanyak itu, lebih baik membeli rumah yang sudah bonafit yang bukan proyeknya Anies. Iya kan?

Kemudian, janji kampanye pilkada 2017 lalu, bahwa Anies tidak akan menggusur warga, sebab warga juga adalah manusia. Saat kampanye begitu manis kata-kata kemanusiaan itu mengalir, namun setelah menjabat, ternyata ada juga warga yang kena gusur. Duh, akhirnya yang mendukungnya dulu pun menyesal.

Tulisan ini akan sangat panjang jika membahas semua keburukan Anies selama menjabat jadi Gubernur, yang sepertinya tidak ikhlas mau jadi Gubernur. Hanya saja karena yang menyodorkan ada JK, Anies yang waktu itu menganggur, maka tentu saja akan segera menerima tawaran JK untuk menyingkirkan Ahok di Ibukota.

Namun baru-baru ini yang sangat memukul warga DKI adalah, selain masalah penanganan pandemi covid-19 sangat buruk, termasuk juga soal bantuan dana sosial yang begitu kacau dan tidak sinkron. Maka mau bagaimana lagi kalau wabah covid-19 ini masih banyak di Jakarta.

Tidak mungkin Anies sepeduli seperti Risma di Surabaya. Mau berapa warga yang meninggal di DKI, Anies mana peduli. Yang penting kata-kata ngeles selalu tersedia buat menjawab pertanyaan-pertanyaan dan kritikan-kritikan. Jadi ternyata, syarat untuk jadi Gubernur DKI itu adalah TEBAL MUKA.

Tidak hanya itu, banyak orang tua siswa yang kecewa berat soal PPDB 2020 ini dengan aturan zonasi berdasarkan umur yang dibuat Anies and the team. Bahkan terjadi demo, padahal seharusnya tidak usah demo karena masih masa pandemi, cuman karena para orang tua tidak didengarkan protesnya, terpaksa turun demo menuju gedung balaikota.

Dan kemarahan warga diluapkan lewat karangan bunga dengan berbagai tulisan yang sangat menohok Anies. Kalau saja Anies tidak tebal muka, tentu saja sudah stroke dan terganggu berat. Bayangkan kalau perasaan Anies seperti perasaan bu Risma? Dan menerima karangan bunga bertuliskan kata-kata yang buruk? Tapi untunglah wajah anies sangat tebal, alias tidak punya malu. Wkwkw.

Apakah ini termasuk Gubernur yang licik tebal muka atau Gubernur Bodoh? Kalau searching di google dengan kata kunci “Gubernur bodoh”, anda akan tahu hasilnya, dominan gambar Anies yang muncul dan ada juga tulisan “Gubernur terbodoh, dipilih orang bodoh, dibantu TGUPP bodoh”

Begitulah kura-kura… Seword,com

No comments:

Post a Comment

Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.

Note: Only a member of this blog may post a comment.

×
Berita Terbaru Update