Notification

×

Iklan

Iklan

Sosok Artis Lawas, Ada Yang Berakhir Dengan Bunuh Diri

Wednesday, August 26, 2020 | 10:11 WIB Last Updated 2020-08-26T03:11:33Z
Mengenang Artis Lawas, Ada Yang Berakhir Dengan Bunuh Diri
Mengenang Artis Lawas, Ada Yang Berakhir Dengan Bunuh Diri
KARAWANGPORTAL - Di alam kemerdekaan, pertumbuhan artis Indonesia kian marak. Berikut ini lima diantara artis lawas tersebut. Kelimanya sudah tiada. Siapa saja mereka? Simak terus video ini.

Pertama, Marlia Hardi. Artis lawas kelahiran Magelang pada 10 Maret 1927 ini, lebih dikenal publik dengan nama Bu Mar, berkat perannya yang keibuan pada sandiwara keluarga produksi TVRI bertajuk Keluarga Marlia Hardi.

Sandiwara itu tayang sejak 1973 hingga 1984. Pada tanggal 18 Juni 1984, Marlia Hardi dikabarkan tewas di kediamannya, di Jakarta.

Marlia Hardi pertama kali bermain film pada tahun 1950, berjudul Untuk Sang Merah Putih. Setidaknya sudah 50 judul film yang dibintanginya, dan sebagaian besar perannya adalah sebagai ibu.

Kedua, Titien Sumarni. Nama lengkap artis lawas ini adalah Raden Ajeng Titien Sumarni, lahir di Surabaya pada tanggal 28 Desember 1930, dan meninggal dunia di Bandung pada tanggal 15 Mei 1966, saat berusia 35 tahun, Beliau di kenal sangat Jenius.

Film pertama yang dibintangi Titien Sumarni berjudul Seruni Laju pada tahun 1951. Pada masanya, Titien Sumarni dijuluki Marilyn Monroe Indonesia, karena kecantikannya yang begitu mempesona.

Tahun 1954 ia mendirikan perusahaan film sendiri, yaitu “Titien Sumarni Motion Pictures” dan menghasilkan sejumlah film, antara lain Putri Dari Medan, yang dibintanginya sendiri.

Ketiga, Ratna Asmara. Selain artis, Ratna Asmara adalah juga seorang sutradara. Aktif sejak 1940 saat membintangi sandiwara berjudul Kartinah yang digarap Andjar Asmara, suaminya sendiri.

Tidak ada catatan spesifik tentang kelahirannya. Menurut catatan, Ratna Asmara dilahirkan sebelum tahun 1930, dan meninggal dunia sebelum tahun 1981.

Pada tahun 1953. Ia mendirikan Ratna Films, dan memproduksi film berjudul Nelayan. Ratna Films kemudian berganti nama menjadi Asmara Films. Tahun 1954, Ratna memproduksi film berjudul “Dewi dan Pemilihan Umum” menyongsong berlangsungnya pemilihan umum pertama pada tahun 1955.

Keempat, Chitra Dewi. Nama lengkap artis berdarah biru ini adalah Roro Patma Dewi Tjitrohadikusumo. Lahir di Cirebon pada tanggal 26 Januari 1934, dan meninggal dunia di Tangerang, Banten, pada tanggal 28 Oktober 2008, ketika berusia 74 tahun.

Sepanjang kariernya Chitra Dewi sudah membintangi 80 judul film. Ia memulai kariernya pada tahun 1955 dengan membintangi film berjudul Tamu Agung.

Namanya melambung sejak membintangi film Tiga Dara arahan Usmar Ismail pada tahun 1956. Pada film itu, Chitra Dewi beradu akting dengan Mieke Wijaya dan Indriati Iskak.

Pada tahun 1971, Chitra Dewi memulai kiprahnya sebagai produser dan sutradara film. Film arahannya antara lain Bercinta Dalam Gelap, Dara-dara, Penunggang Kuda Dari Cimande.

Kelima, Lies Noor. Nama lengkapnya, Elisa Firmansjah Noor. Meninggal dunia di Jakarta pada 14 Maret 1961. Kiprahnya di dunia akting bermula pada tahun 1952, saat membintangi film Pulang, arahan sutradara Basuki Effendy.

Lies Noor menikah dengan Firmansjah alias Dick Ninkeula yang bekerja di Produksi Film Negara. Pernikahan itu berlangsung pada pertengahan tahun 1950-an, tak berapa lama setelah Lies menamatkan pendidikan tingkat SMA-nya.

Setelah dikaruniai anak, Lies Noor sempat cuti dari dunia film. Namun pada tahun 1960, ia kembali. Lies Noor membintangi film Pedjuang yang disutradarai oleh Usmar Ismail.

Sebelum meninggal dunia, Lies Noor masih sempat membintangi film berjudul Pesan Ibu. Ia berperan sebagai perempuan muda yang membantu ibunya menafkahi keluarga setelah ayahnya meninggal.

No comments:

Post a Comment

Karawang Portal | adalah tempat belajar blogger pemula dan profesional. Kamu bisa menemukan kami di sosial media berikut.

Note: Only a member of this blog may post a comment.

×
Berita Terbaru Update